Beranda | Artikel
4 Tips Fundamental Menjadikan Blog Sebagai Tool Pembentuk Personal Branding
Selasa, 1 April 2014

1. Know your passion

Seorang Romi Satrio Wahono yang rajin bercerita dan menulis tentang IT, tentunya akan dicap oleh pembacanya sebagai pakar IT. Begitu pula dengan Nukman Luthfie, minat dan tulisan-tulisannya dalam dunia internet marketing sudah membuat ia dijuluki sebagai seorang pakar e-marketing. Hari ini kita semua sepakat bahwa mereka adalah ahli/pakar, tapi bisakah mereka menjadi ahli tanpa sebuah hasrat?

Nah sekarang giliran Anda. Apa minat Anda sebenarnya? Bila Anda sangat berminat (passionate) dalam dunia web desain maka tulis dan terbitkanlah karya-karya Anda yang berkenaan dengan desain. Boleh tentang Photoshop, WordPress Theme, trik pembuatan logo, tips negosiasi dengan calon pelanggan, eksekusi pemilihan warna & font, dst.

Bila Anda hobi bonsai dan ingin dikenal sebagai pakar bonsai, maka jangan tunggu lama-lama. Bersegeralah untuk mem-publish contoh bonsai garapan tangan Anda. Lengkapi dengan detil bonsai sekaligus cerita bagaimana usaha Anda untuk mewujudkan keindahan bonsai tersebut.

Bila sudah paham dengan apa yang Anda inginkan, sekarang simaklah poin berikutnya.

2. Konsisten

Roma tidak dibangun dalam tempo satu malam. Apalagi Mekkah!

Baik RSW maupun Nukman Luthfie tentunya tidak menjadi seorang pakar dalam waktu satu hari bukan? Selain gairah, Anda juga harus punya konsistensi alias istiqomah. Ketika memutuskan untuk menjadikan blog sebagai salah satu medium pembentuk personal branding, konsistensi dalam menulis dan meng-update adalah sesuatu yang vital. Dengan konsistensi, kesetiaan pembaca lama insyaallah akan tetap terjaga, sementara minat pengunjung baru terhadap blog Anda pun akan terus terhimpun.

Di samping manusia, robot atau crawler milik Google dan mesin pencari lain pun akan tambah bersemangat untuk meletakkan Anda di posisi terhormat dalam hasil pencariannya. Sudah jamak diketahui bahwa Google, dkk. lebih menyenangi situs-situs atau blog-blog yang sering diperbaharui ketimbang yang “statis” (baca: gitu-gitu doang sepanjang zaman).

Mengabaikan poin kedua ini dapat menyebabkan blog Anda berubah menjadi “trash” di blogosphere. Don’t let this happened to antum!

3. Jujur

Di dunia ini, mungkin jujur adalah salah satu sifat atau watak yang sangat sukar untuk dikuasai dan dijaga. Tapi tahukah Anda, meski (mungkin) kita sendiri terkadang tidak jujur, tapi kita semua ternyata sangat senang dengan orang yang jujur. Begitu pula di dunia maya. Para pembaca-pembaca blog ternyata adalah orang yang cenderung menikmati cerita-cerita jujur dari tulisan blogger yang dibacanya. Anda tidak percaya?

Well, to make you believe me, saya akan mengajak Anda semua ke negeri paman Sam (walau hanya via internet). Di sana ada seorang pengusaha bernama Neil Patel yang punya blog teramat bagus, QuickSprout. Salah satu tulisannya, “My Million Dollar Mistake” adalah salah satu contoh curahan hati Neil terkait kegagalan-kegagalan besarnya. Di dalam tulisan ini dia mengaku bahwa betapa keserakahan telah membuatnya terlalu percaya diri dalam bertindak sehingga membuat dirinya sendiri jatuh pada akhirnya.

Sampai sejauh ini, sudah ada 235 komentar yang merubungi tulisan ini. Dan saya harap Anda tidak keberatan untuk menuju ke TKP barang sejenak.

4. Personal

Salah satu pembeda blog dengan situs adalah karakter tulisan yang ada di dalamnya. Di dalam situs, penulis-penulisnya cenderung terlalu formal. Mereka berbicara seolah-olah tidak ada manusia yang berinteraksi dengan karya mereka. Tapi di blog tidak begitu. Umumnya tulisan-tulisan di blog cenderung atraktif, tidak kaku, akrab, tapi tetap cerdas!

Coba simak cerita RSW ketika beliau berusaha untuk menjawab pertanyaan lugu dari Taufik, seorang mahasiswa IT semester akhir dari Universitas Swasta di Jakarta yang ternyata tidak mahir coding (hihihi.. jadi malu sendiri).

Mas Romi, saya mahasiswa jurusan teknik informatika, semester akhir dengan peminatan software engineering. Karena saya lemah di coding, kira-kira nanti kesulitan ga ya untuk mengerjakan tugas akhir? (Taufik, Universitas Swasta di Jakarta)

Coba simak baik-baik jawaban beliau:

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, segera lakukan taubat dan perbanyak istighfar, Jurusan teknik informatika semester akhir, peminatan software engineering pula, ga bisa coding? Selama ini kemana aja om?

Hehehe … Kemana aja om? Swear, saya sendiri yang membaca tulisan ini jadi langsung tertawa sendiri. Tampaknya kita semua akan kesulitan untuk menemukan tulisan-tulisan renyah begini di situs-situs yang formal.

Bagaimana dengan Anda? Membangun personal branding dengan blog ternyata seru dan menyenangkan bukan? Sudah terkenal, dapat teman, dapat uang, dapat pahala lagi (insyaallah kalau ikhlas). Kalau begitu tunggu apalagi. Segera ngeblog sekarang. Mumpung Matahari masih terbit di timur lho.

Baca artikel sebelumnya: “Personal Branding untuk Melejitkan Karir dan Bisnis: Sekelumit Pengantar“.


Artikel asli: https://pengusahamuslim.com/1611-4-tips-fundamental-menjadikan-blog-sebagai-tool-pembentuk-personal-branding.html